@2025 Official Blog of Grab Joob
1 Menit

Masuk ke dunia kerja, baik sebagai fresh graduate maupun profesional berpengalaman, bukanlah hanya sekedar kemampuan teknis atau hard skill. Dalam banyak kasus, yang membedakan karyawan satu dengan yang lainnya ternyata adalah attitude atau sikap kerja.

Dalam konteksnya yaitu di dunia kerja, attitude adalah sikap dan perilaku seseorang dalam menghadapi tugas, rekan kerja, dan lingkungan kerja secara keseluruhan
Attitude bukan sekadar soal ramah atau disiplin, karena itu memang sudah menjadi standar dasar. Dalam lingkungan kerja modern yang serba cepat, kolaboratif, dan penuh tekanan, ada beberapa sikap yang jarang dibicarakan namun sangat berpengaruh terhadap performa dan keberlangsungan karier seseorang.

Berikut adalah 5 attitude wajib yang sebaiknya dimiliki oleh setiap pekerja agar mampu bertahan dan berkembang dalam lingkungan kerja yang dinamis apalagi dalam keadaan perekonomian dan dunia bisnis sekarang ini.

1. Ownership Mentality

Sikap ini adalah kemampuan untuk mengambil tanggung jawab penuh terhadap tugas yang diemban, seolah-olah kita adalah pemilik dari pekerjaan tersebut. Bukan hanya menyelesaikan pekerjaan, tetapi juga memikirkan dampak jangka panjang, kualitas output, dan bagaimana pekerjaan itu memberi kontribusi terhadap kelangsungan perusahaan.

Karyawan dengan ownership mentality tidak menunggu disuruh, mereka proaktif dalam bekerja. Mereka tidak berkata, “Kan itu bukan tugas saya” melainkan mencari tahu bagaimana bisa membantu menyelesaikan masalah secara menyeluruh agar kerja tim, divisi, bahkan perusahaan tidak terdampak. Sikap ini sangat dihargai karena mencerminkan komitmen tinggi dan kepedulian terhadap hasil akhir yang menjadi kontribusi terhadap perusahaan.

2. Adaptif terhadap Ambiguitas

Percayalah, di luar sana banyak pekerja terbiasa dengan instruksi yang jelas, struktur yang rapi, dan jobdesk yang terdefinisikan dengan jelas. Namun, kenyataannya tidak selalu demikian. Dalam banyak perusahaan, terutama yang bergerak di bidang kreatif, teknologi, atau startup, kondisi kerja sering berubah, ekspektasi bisa bergeser, dan keputusan bisa dibuat tanpa banyak petunjuk awal seperti yang sudah disebutkan.

Memiliki sikap adaptif terhadap ambiguitas berarti tetap bisa bekerja meskipun kondisi tidak pasti. Jangankan stress atau frustasi karena tidak ada SOP yang jelas, pekerja yang adaptif akan bertanya, mengeksplorasi kemungkinan, dan tetap produktif meskipun arah belum 100% jelas. Inilah jenis attitude yang sangat dicari dalam dunia kerja modern sekarang ini.

3. Kemampuan Manajemen Feedback

Feedback sering kali menjadi titik sensitif dalam dunia kerja. Banyak orang menganggap kritik sebagai serangan pribadi, padahal dalam lingkungan profesional, feedback adalah bahan bakar untuk berkembang. Attitude yang dewasa terhadap feedback mencakup tiga hal yakni menerima dengan terbuka, menganalisis secara objektif, dan mengambil tindakan nyata dari masukan tersebut.

Lebih dari itu, pekerja yang memang dicari banyak perusahaan bahkan akan aktif mencari feedback, bukan sekadar menunggu. Mereka tahu bahwa kemajuan karier sangat bergantung pada seberapa cepat mereka bisa belajar dari kesalahan atau memperbaiki kekurangan.

4. Integritas dalam Tekanan

Integritas bukan hanya soal tidak korupsi. Dalam praktik sehari-hari, integritas terlihat dari bagaimana seseorang bertindak ketika tidak ada yang mengawasi, atau saat ada tekanan untuk "jalan pintas".

Misalnya, ketika deadline mepet, apakah kita tetap menyampaikan data secara jujur? Saat klien marah, apakah kita menyalahkan tim lain atau justru mengakui bagian kita? Pekerja yang punya integritas akan menjaga etika kerja bahkan ketika pilihan mudah untuk berbohong atau menutupi kesalahan sangat menggoda. Ini bukan hal yang mudah, tapi sangat penting untuk reputasi jangka panjang kita sebagai seorang pekerja.

5. Curiosity yang Terarah ke Produktivitas

Rasa ingin tahu adalah sumber utama untuk inovasi. Namun yang lebih dibutuhkan di dunia kerja bukan rasa ingin tahu tanpa arah, melainkan curiosity yang terarah. Artinya, pekerja tidak sekadar ingin tahu, tapi benar-benar mengejar pemahaman yang lebih dalam demi peningkatan performa kerja atau solusi masalah.

Contohnya, Tidak hanya menyelesaikan tugas, seorang desainer yang bertanya: “Kenapa klien meminta konsep ini? Apa tujuannya? Siapa target pasarnya?” Dengan rasa ingin tahu seperti ini, ia tidak hanya membuat desain yang bagus, tapi juga yang efektif dan tepat sasaran.

Penutup

Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif, attitude sering kali menjadi pembeda utama antara yang hanya "bertahan" dan yang benar-benar "berkembang". Lima sikap di atas yang sudah disebutkan yaitu ownership mentality, adaptif terhadap ambiguitas, manajemen feedback, integritas dalam tekanan, dan curiosity yang terarah bukan hanya memperkuat reputasi profesional, tapi juga membuka banyak peluang karier.

Baik kamu yang baru lulus kuliah, sedang mencari pekerjaan pertama, atau sudah berada di level profesional, sikap-sikap ini layak dijadikan fondasi. Karena dalam banyak hal, attitude adalah mata uang utama dalam dunia kerja modern sekarang ini.