Berbicara soal mencari pekerjaan di zaman sekarang, terutama bagi Gen Z yang baru saja terjun ke dunia kerja. Di tengah persaingan yang ketat dan tuntutan dunia profesional yang terus dinamis ke arah yang semakin kompetitif, ada berbagai tantangan yang bisa membuat proses cari kerja jadi terasa berat.
Dalam kesempatan kali ini, kita akan lebih berfokus untuk membahas tujuh kendala utama yang sering dihadapi Gen Z saat mencari pekerjaan. Tujuannya, agar para Gen Z dapat melakukan persiapan sebelumnya baik itu menyiapkan antisipasinya, atau menyiapkan mental untuk menghadapinya.
1. Minimnya Pengalaman Kerja
Salah satu kendala terbesar yang mungkin dihadapi mereka para Gen Z sekarang di dunia kerja adalah kurangnya pengalaman kerja. Banyak lowongan kerja mensyaratkan pengalaman minimal 1-2 tahun, padahal fresh graduate baru saja lulus kuliah atau sekolah. Ini membuat Gen Z sering merasa tidak percaya diri dan bingung harus mulai dari mana.
Untuk mengatasinya, bisa dengan magang di perusahaan-perusahaan dan melakukan pelatihan-pelatihan yang memberikan sertifikat.
2. Overqualified Tapi Underpaid
Banyak Gen Z sudah punya keahlian digital dan kreatif yang mumpuni, bahkan melebihi generasi sebelumnya.
Tapi ketika melamar kerja, banyak dari Gen Z tersebut sering ditawari gaji di bawah standar. Ini tentunya menjadi problem dan dilema tersendiri, apakah harus menerima pekerjaan yang tidak sebanding dengan kemampuan, atau menunggu kesempatan yang lebih baik.
Kalau melihat kondisi dunia kerja sekarang ini, sebaiknya Gen Z jangan terlalu pilih-pilih pekerjaan. Tumpuk pengalaman di dunia kerja sambil menunggu kesempatan yang lebih baik adalah jalan yang paling direkomendasikan.
3. Tuntutan Kemampuan yang Selalu Berganti
Tidak seperti kurikulum pelajaran yang jarang berubah, dunia kerja saat ini bergerak dengan sangat cepat sehingga tuntutan kemampuan individu atau SDM juga selalu berganti dengan cepat. Mulai dari komunikasi digital, penguasaan tools tertentu, sampai kemampuan problem-solving yang kompleks.
Banyak Gen Z merasa tertinggal karena apa yang mereka kuasai ketika sekolah, ternyata tidak sesuai dengan requirement ketika mereka melamar kerja.
4. Mental Pressure dari Sosial Media
Bagi seorang Gen Z, ketertinggalan progress dalam hidup dari teman-teman seangkatannya adalah sebuah hal yang cukup menyedihkan, kamu pasti sering melihat teman sebaya yang sudah dapat kerja, naik jabatan, atau kerja di perusahaan besar.
Ini bisa bikin tekanan mental, bahkan rasa tidak cukup baik. Namun perlu diingat bahwa proses cari kerja bukan perlombaan cepat-cepat sampai. Artinya, kamu bisa fokus pada progress diri kamu sendiri tanpa harus mempedulikan orang lain.
5. Belum Punya Networking yang Besar
Ketika kamu mulai lulus sekolah dan terjun ke dunia kerja, pasti kamu menyepelekan atau bahkan tidak tahu sepenting apa itu networking.
Padahal, banyak kesempatan kerja justru tidak diumumkan secara publik, melainkan didapat lewat koneksi. Jadi, selain mengandalkan job portal, kamu juga wajib memperluas networking kamu. Mulailah bangun relasi lewat LinkedIn, komunitas, atau acara profesional.
6. CV yang Kurang Menarik
Kesalahan umum lainnya adalah membuat CV yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri. Belakangan ini, cukup banyak Gen Z yang belum tahu bagaimana menyusun CV yang ringkas, relevan, dan menarik HRD.
Saat cari kerja, CV adalah “first impression” kamu untuk perusahaan yang kamu lamar. Pastikan desainnya rapi, isinya jelas, dan sesuai dengan posisi yang dilamar.
7. Masih Kurang Siap Saat Interview
Banyak Gen Z datang ke interview tanpa persiapan matang. Mereka sering gugup, tidak tahu cara menjawab pertanyaan umum, atau tidak riset tentang perusahaan yang dilamar.
Padahal interview adalah kesempatan emas untuk menunjukkan potensi.
Penutup
Cari kerja di zaman sekarang dimana PHK sedang menjadi topik hangat di berbagai media massa bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi Gen Z yang masih menyesuaikan diri dengan realitas dunia kerja. Namun, setelah kamu memahami kendala apa saja yang mungkin nanti kamu hadapi saat terjun ke dunia kerja, kamu akan dapat lebih siap dibanding orang lain untuk menghadapi proses pencarian kerja.