@2025 Official Blog of Grab Joob
1 Menit

Saat proses melamar kerja, tes psikotes sering menjadi salah satu tahap yang menentukan. Tes ini dirancang untuk menilai kepribadian, kemampuan kognitif, hingga potensi kerja seseorang. Sayangnya, banyak pelamar kerja yang tidak siap atau bahkan tidak tahu jenis pertanyaan apa saja yang sering muncul. Nah, agar kamu tidak kaget saat menghadapinya, berikut 7 pertanyaan psikotes yang paling sering muncul, disusun dari yang paling umum hingga yang lebih spesifik.

1. Tes Wartegg

Untuk kamu yang baca artikel ini dalam keadaan perut kosong, tenang kok ini bukan Warteg tapi Wartegg. Tes psikotes yang diciptakan oleh Ehrig Wartegg di tahun 1920-an ini hampir selalu muncul di setiap psikotes kerja.

Dalam tesnya, kamu akan diberi delapan kotak dengan pola berbeda, dan tugasmu adalah melanjutkan pola tersebut menjadi sebuah gambar bermakna.

Tujuan dari tes ini sendiri adalah untuk mengukur kreativitas, kestabilan emosi, dan cara berpikir. Untuk mendapatkan skor bagus pada tes ini caranya adalah dengan menggambar dengan urutan acak (jangan berurutan dari 1–8) dan pastikan hasil gambarnya punya makna yang positif bukan yang negatif.

2. Tes Kraepelin / Pauli

Ini adalah tes penjumlahan angka yang disusun secara vertikal dalam jumlah besar. Kamu harus menjumlahkan angka-angka tersebut secara cepat dan terus-menerus.

Tujuan dari tes ini sendiri adalah untuk mengukur ketahanan kerja, ketelitian, dan konsistensi kamu. Untuk mengerjakan tes ini, kamu harus fokus dan tetap menjaga ritme, jangan terlalu terburu-buru di awal agar ditengah jalan kamu masih punya nafas untuk mengerjakan tes tersebut dengan normal. Karena rata-rata yang gagal pada tes ini adalah mereka yang terlalu terburu-buru di awal sehingga hilang fokus dan kelelahan di tengah jalan.

3. Tes Logika Aritmatika

Untuk tes psikotes ini, soal-soalnya berupa deret angka atau pola matematika yang harus dilanjutkan. Misalnya: 1, 3, 5, 7, ...

Tujuan dari tes ini sendiri adalah untuk mengukur kemampuan logika dan berhitung dari pelamar. Untuk mengerjakan soal ini sendiri sebetulnya tidak ada triknya. Satu-satunya cara adalah membiasakan diri dengan dengan berlatih soal-soal logika dan matematika dasar, terutama pola angka dan aljabar sederhana.

4. Tes Logika Gambar

Biasanya kamu akan disuguhkan serangkaian gambar berpola, lalu diminta menebak gambar apa yang akan selanjutnya muncul.

Tujuan dari tes ini sendiri adalah untuk mengukur kemampuan visual dan pola pikir logis non-verbal dari pelamar. Trik untuk mengerjakan soal ini adalah dengan membiasakan diri dengan cara latihan tes logika bentuk atau IQ visual.

5. Tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule)

Salah satu jenis tes yang tujuannya adalah untuk mengetes kepribadian calon pegawai. Ketika mengerjakan tes, kamu akan diminta memilih salah satu dari dua pernyataan yang paling menggambarkan dirimu.

Untuk tes ini tidak ada triknya, lebih baik jawab sejujur-jujurnya karena kalau kamu jujur dan ternyata berjodoh dengan pekerjaannya. Maka kedepannya kamu tidak perlu berganti kepribadian saat bekerja, cukup jadi diri sendiri saja.

6. Tes DISC (Dominance, Influence, Steadiness, Compliance)

Tes ini biasanya dilakukan untuk melihat soft skills yang dimiliki seorang kandidat. Maksudnya, tes ini ada untuk mengidentifikasi karakter dominan dan bagaimana kamu menyikapi tekanan atau tugas. Tips untuk menghadapi tes ini adalah dengan memahami posisi yang kamu lamar, yaitu dengan mencoba memahami karakteristik yang dibutuhkan untuk posisi tersebut.

7. Tes Menggambar (Orang dan Pohon)

Dalam tes ini, kamu biasanya akan diminta menggambar orang atau pohon tertentu. Dari hasil kamu menggambar nanti, tim HR akan dapat memngetahui gambaran kondisi emosional dan kepribadian secara tidak langsung.

Untuk mengerjakan tes ini tidaklah begitu sulit. Kamu cukup menggambar apa yang disuruh dengan proporsional dan lengka (tidak ada bagian yang hilang). Yang perlu jadi catatan untuk kamu ingat dan tulis adalah hindari detail yang berlebihan seperti wajah marah, pohon mati, dll.

Akhir Kata

Menghadapi psikotes bukan soal pintar atau tidak, tapi soal persiapan dan pemahaman diri. Asal kamu berlatih dan berusaha memahami diri kamu sendiri, mengerjakan psikotes tidaklah sesulit ujian akhir nasional.

Jangan lupa juga untuk istirahat yang cukup sebelum hari tes dan jaga kondisi tubuh serta pikiran agar tetap prima. Karena badan yang fit dan prima dibutuhkan saat kamu mengerjakan psikotes yang akan menentukan jalan kedepannya.