Di tahun 2025, dimana dunia kerja seperti terlihat baik-baik saja tapi ternyata tidak, ada banya perubahan yang terjadi didalamnya. Mulai sistem rekrutmen yang semakin kesini semakin mengandalkan atau berbasis AI, hingga persaingan yang semakin ketat di dunia profesional dimana satu posisi bisa diperebutkan oleh ribuan bahkan puluhan ribu pelamar.
Tapi, ada satu hal yang tidak pernah berubah yaitu pentingnya sebuah surat tertulis bernama surat lamaran kerja. Meskipun terdengar sederhana, surat ini masih menjadi jembatan pertama antara pelamar dan perusahaan; Dan tentu saja, menulisnya tidak bisa asal-asalan.
Bayangkan seorang lulusan baru Sebut saja Reynaldi. Setelah menyelesaikan kuliah di akhir 2024, ia mulai berburu pekerjaan di awal 2025. Reynaldi tahu bahwa persaingan kerja kini semakin kompleks. Maka dari itu, ia tak hanya asal mengirim CV ke berbagai perusahaan, tapi juga meluangkan waktu untuk mempelajari bagaimana membuat surat lamaran kerja yang benar dengan harapan surat tersebut dapat memperlihatkan siapa itu Reynaldi, dan hal-hal lain yang memang tidak bisa diperlihatkan di CV.
Sebelum mulai menulis, Reynaldi mencari contoh surat lamaran kerja di internet. Namun, ia tidak sekadar menyalinnya. Ia membaca, membandingkan, dan memahami struktur yang tepat. Dari berbagai sumber, ia menyimpulkan bahwa surat lamaran kerja ternyata harus mengandung lima elemen penting yaitu pembukaan yang sopan, pengenalan diri singkat, alasan melamar pekerjaan, penjelasan kualifikasi, dan penutup yang meyakinkan.
Di bagian pembukaan, Reynaldi menuliskan kepada siapa surat ditujukan dengan formalitas yang sopan. Ia tidak menulis "Yth. HRD", melainkan mencantumkan nama lengkap dan jabatan jika tersedia. Ia sadar bahwa sentuhan personal membuat suratnya terasa lebih tulus. Tapi kalau tidak ada ya apa boleh buat.
Di paragraf kedua, ia memperkenalkan dirinya dengan menuliskan nama lengkap, latar belakang pendidikan, dan posisi yang dilamar. Di sinilah Reynaldi mulai menyisipkan kata kunci yang relevan, seperti "Saya tertarik melamar posisi Digital Marketing Specialist di PT Maju Bersama seperti yang tertera pada lowongan di situs resmi perusahaan."
Selanjutnya, Reynaldi menjelaskan mengapa ia memilih perusahaan tersebut. Bukan karena “ingin belajar” atau “menambah pengalaman” semata, tapi karena ia memang tertarik dengan visi perusahaan dan proyek-proyek terbarunya. Ia menunjukkan bahwa dirinya bukan hanya mencari pekerjaan, tetapi benar-benar ingin menjadi bagian dari tim.
Setelah itu, Reynaldi menyoroti keahlian dan pengalaman yang dimiliki, meski masih fresh graduate, ia tetap menunjukkan pengalaman magang, organisasi, dan kemampuan teknis yang relevan dengan posisi yang ingin dilamarnya. “Saya memiliki pengalaman selama enam bulan sebagai intern digital marketing dan terbiasa menggunakan tools seperti Google Analytics, Google Ads, dan Meta Ads,” tulisnya.
Dan akhirnya, ia menutup surat dengan kalimat yang sopan dan optimis. Ia menyatakan kesiapan untuk mengikuti proses seleksi lebih lanjut dan mengucapkan terima kasih. Tak lupa, ia mencantumkan kontak yang bisa dihubungi.
Setelah semuanya selesai, Reynaldi mengecek ulang surat lamaran kerjanya. Ia memastikan tidak ada typo, struktur kalimat jelas, dan nada bahasa tetap profesional namun hangat. Ia sadar bahwa meskipun terlihat sederhana, surat lamaran kerja bisa menjadi kesan pertama yang menentukan. Ia bahkan mencetak surat tersebut dalam format PDF agar terlihat lebih rapi saat dikirimkan. Caranya adalah dengan menulisnya terlebih dahulu di selembar kertas menggunakan tulisan tangan, kemudian selembar kertas yang sudah terisi tersebut kemudian di-scan menggunakan scanner untuk kemudian di save menggunakan format PDF.
Lewat proses tersebut, Reynaldi pun mengerti bahwa mencari contoh surat lamaran kerja hanyalah langkah awal. Yang lebih penting adalah bagaimana surat tersebut disesuaikan dengan kepribadian dan posisi yang dilamar. Dan ketika akhirnya ia dipanggil untuk wawancara, ia tahu bahwa surat lamaran kerjanya telah menjalankan tugasnya dengan baik.
Menulis surat lamaran kerja yang baik dan benar di tahun 2025 itu ternyata soal ketulusan dan strategi. Ini bukan sekadar formalitas, tapi cara kamu menunjukkan siapa dirimu sebelum kamu bicara langsung di ruang wawancara.
