@2025 Official Blog of Grab Joob
Satu Menit Baca

Belakangan ini, melamar kerja online sudah menjadi budaya atau kebiasaan setiap orang untuk mendapatkan pekerjaan, terutama setelah berkembangnya platform lowongan seperti JobStreet, LinkedIn, hingga aplikasi seperti Joob dan Glints. Namun, bagi kamu yang masih baru atau merasa kurang paham soal dunia digital dan internet, apalagi awam dengan perangkat elektronik seperti smartphone dan laptop, proses ini bisa jadi akan terasa membingungkan.

Kalau kamu sedang bertanya-tanya “bagaimana cara melamar kerja online?” Kamu berada di tempat yang tepat.

Sebelum membahas caranya, penting juga untuk tahu kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan pemula saat melamar kerja online. Jangan sampai semangatmu gagal total hanya karena kesalahan teknis atau kelalaian kecil!

Berikut 5 kesalahan umum yang harus kamu hindari saat melamar kerja online, terutama bagi kamu yang belum terbiasa dengan teknologi dan memang kurang teliti

1. Tidak Membaca Syarat dan Ketentuan Lowongan dengan Teliti

Banyak pelamar kerja online yang langsung klik “Lamar” tanpa membaca detail lowongan kerja. Padahal, deskripsi pekerjaan biasanya memuat informasi penting seperti:

  • Posisi dan tanggung jawab kerja
  • Syarat minimal pendidikan atau pengalaman
  • Lokasi kerja (onsite, remote, atau hybrid)
  • Deadline lamaran
  • Format pengiriman CV

Luangkanlah waktu minimal 3–5 menit untuk membaca dan memahami isi lowongan. Jangan sampai menyesal ketika sudah diterima kerja dan resign sebulan kemudian.

2. CV dan Surat Lamaran Asal Kirim Tanpa Penyesuaian

Salah satu kesalahan klasik adalah menggunakan CV dan surat lamaran yang sama untuk semua lowongan. Padahal, setiap perusahaan dan posisi punya kebutuhan berbeda.

Misalnya, kalau kamu melamar posisi sebagai admin kantor dan juga desain grafis, tentunya penekanan pengalaman dan keahlian yang dicantumkan di CV juga harus berbeda.

Mengirim surat lamaran dan CV asal-asalan biasanya langsung ketahuan oleh bagian HR yang melakukan perekrutan. Jangankan CV dan surat lamarannya dibaca oleh tim perekrut, baru lewat sistem ATS aja langsung terkena filter.

3. Menggunakan Alamat Email yang Tidak Profesional

Semua orang pasti pernah merasakan muda. Pada masa muda tersebut, pasti banyak yang namanya membuat Alamat email asal lucu, asal menarik, atau asal jadi saja. Namun berbeda ketika kamu terjun di dunia kerja, email yang kamu gunakan juga harus profesional. Misalkan, dari asalnya email kamu ketika masa puber adalah poetriloecoemoetzzz122@gmail.com menjadi putridesign.bdg12@gmail.com ketika kamu terjun ke dunia kerja.

4. Tidak Menyimpan Bukti Lamaran atau Lupa Akun Platform

Banyak orang melamar di banyak platform (LinkedIn, Glints, Joob, dll.) tapi tidak mencatatnya. Akibatnya, saat perusahaan menghubungi, kamu lupa pernah melamar ke mana dan di posisi apa.

Hal ini juga membuatmu kehilangan kendali atas proses lamaran, apalagi jika lupa username/password akun dan tidak tau pemulihannya.

Saran sih gunakan catatan sederhana seperti Google Sheets atau buku catatan untuk mencatat nama perusahaan yang pernah dilamar, tanggal melamar, posisi yang dilamar dan status lamaran. Untuk yang lamarannya ditolak bisa dicoret, yang belum ada balasan bisa ditandai stabilo warna kuning, dan yang ada panggilan wawancara bisa ditandai stabilo warna hijau.

5. Mengabaikan Portofolio atau Bukti Kerja

Banyak perusahaan, terutama di bidang kreatif dan digital, meminta portofolio atau hasil kerja sebagai bahan pertimbangan. Namun, masih banyak pemula yang tidak melampirkannya atau bahkan tidak tahu apa itu portofolio.

Portofolio kerja adalah kumpulan karya, proyek, atau pencapaian seseorang yang disusun untuk menunjukkan keterampilan, pengalaman, dan kemampuan mereka di bidang tertentu.

Ketika kamu melamar kerja, portofolio ini bisa jadi kewajiban atau opsional yang menambah nilai jual kamu kepada perusahaan. Jadi, portofolio ini sangatlah penting untuk kamu yang ingin melamar kerja khususnya di perusahaan-perusahaan yang sudah disebutkan sebelumnya.

Kesimpulan

Kalau kamu sedang belajar bagaimana cara melamar kerja online, mulailah dengan menghindari kesalahan-kesalahan dasar di atas. Ingat, dalam dunia kerja yang sangat kompetitif ini, bahkan detail kecil juga sangat menentukan. Jangan sampai niatmu untuk mendapatkan pekerjaan justru gagal hanya karena email lucu atau CV yang asal tempel.

Dengan ketelitian dan persiapan yang baik, kamu bisa bersaing di dunia kerja sekarang ini meskipun kamu belum terlalu paham soal teknologi. Yang penting, mau belajar dan konsisten mengembangkan diri kamu sebagai individu.