@2025 Official Blog of Grab Joob
1 Menit

Dunia kerja saat ini bisa dibilang memiliki banyak lowongan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kualifikasi calon pelamarnya. Dengan kata lain, hanya sebagian kecil lowongan kerja yang memiliki persyaratan sesuai kualifikasi yang dimiliki calon pelamarnya. Hal tersebut berakibat sengitnya persaingan di setiap lowongan kerja tersebut.

Bagi kamu yang sekarang ini menjadi bagian dari kompetisi memperebutkan lowongan pekerjaan tersebut, setiap detail dalam proses melamar pekerjaan bisa menjadi penentu antara diterima atau tidaknya kamu di posisi yang kamu incar. Salah satu hal paling mendasar, namun sering dianggap tidak lebih penting daripada CV oleh para pencari kerja adalah surat lamaran kerja.

Banyak yang berpikir bahwa CV atau portofolio saja sudah cukup. Padahal, surat lamaran kerja adalah pintu pembuka yang memberi kesan pertama kepada HRD. Anggap saja surat lamaran kerja itu adalah penampilan kamu saat kamu berkenalan dengan orang yang baru. Bahkan, dalam banyak kasus yang sudah-sudah, surat lamaran bisa menjadi faktor penentu apakah CV kamu akan dibaca lebih lanjut atau langsung diabaikan.

Lalu, kenapa surat lamaran kerja itu penting?

1. Sebagai ungkapan keseriusan dan profesionalisme kamu

Saat kamu menyertakan surat lamaran yang ditulis dengan baik, secara tidak langsung kamu menunjukkan bahwa kamu adalah pribadi yang profesional, sopan, dan menghargai proses rekrutmen. HRD akan lebih percaya bahwa kamu serius terhadap posisi yang kamu lamar.

2. Surat yang memperjelas CV kamu

CV berisi data dan pencapaianmu secara ringkas. Tapi, surat lamaran memberikan ‘cerita’ di balik data tersebut. Kamu bisa menjelaskan mengapa kamu tertarik pada perusahaan itu, apa motivasimu, dan bagaimana pengalamanmu relevan dengan posisi yang sedang dibutuhkan.

3. Daya tarik personal untuk HR

Dalam surat lamaran, kamu bisa menunjukkan sisi personal dan kepribadianmu yang biasanya memang tidak bisa ditampilkan dalam CV. Hal ini memberi nilai tambah tersendiri karena perusahaan juga akan menilai siapa kamu, bukan hanya seperti apa kemampuanmu.

4. Alat penyaring pelamar yang serius dan tidak serius

Tahukah kamu bahwa banyak perusahaan menggunakan surat lamaran sebagai filter awal? Jika kamu tidak mengirimkannya atau membuatnya asal-asalan, mereka bisa langsung menyingkirkan aplikasi kamu. Ini semacam ujian sederhana, siapa yang mau berbuat lebih, dan siapa yang hanya sekedar mengirim CV saja.

5. Sebagai salah satu bukti kemampuan komunikasi tertulis

Surat lamaran kerja adalah salah satu cara paling praktis untuk HRD menilai kemampuanmu dalam menyusun kata, berpikir logis, dan menyampaikan ide. Bayangkan jika surat lamaran kerjamu disukai oleh tim HR perusahaan. Bukankah itu akan meningkatkan peluang kamu diterima di perusahaan yang kamu lamar tersebut?

6. Bentuk penyesuaian diri dengan posisi yang dilamar

Dalam surat lamaran, kamu bisa menyusun argumen mengapa kamu cocok untuk posisi tertentu, bahkan jika latar belakang pendidikan atau pengalamanmu sedikit melenceng. Ini ruang untuk menjelaskan hal-hal yang tidak bisa dijabarkan dalam CV dikarenakan keterbatasannya

7. Sebagai pemberi kesan pertama

Kesan pertama sangat menentukan. Surat lamaran yang menarik dan relevan akan membuat HRD tertarik untuk membaca CV-mu lebih lanjut. Ingat, kamu bersaing dengan puluhan bahkan ratusan pelamar lain. Jadi buatlah mereka berhenti mencari yang lain dan melirik kamu dengan surat lamaran kerja yang kamu tulis.

Bagaimana Sih Contohnya Surat Lamaran Kerja yang Baik?

Nah, kamu mungkin bertanya-tanya, “Contohnya surat lamaran kerja yang bagus itu seperti apa sih?” Kuncinya ada di struktur yang jelas, bahasa yang sopan namun lugas, serta menyesuaikan dengan posisi dan perusahaan yang dituju. Hindari penggunaan template yang terlalum umum atau yang biasa kamu temukan di pencarian Google. Sebisa mungkin, sesuaikan setiap surat lamaran dengan lowongan yang kamu lamar menggunakan bahasa penulisanmu sendiri. Karena setiap orang pasti mempunyai gaya menulisnya sendiri dengan mengikuti aturan yang ada di bawah ini.

  1. Pembuka: Sampaikan posisi yang kamu lamar dan dari mana kamu mendapatkan info lowongan.
  2. Isi utama: Jelaskan pengalaman, keahlian, atau prestasi yang relevan.
  3. Penutup: Sampaikan harapan untuk wawancara dan terima kasih atas perhatian perekrut.

Kesimpulan

Jangan anggap enteng kekuatan dari sebuah surat lamaran kerja, khususnya di zaman sekarang ini, di mana sebagian orang mulai melupakan pentingnya komunikasi formal, kamu bisa stand out hanya dengan menyusun surat lamaran kerja yang benar dan tulus.

Jika kamu ingin dilirik dan punya peluang lebih besar untuk diterima kerja, jangan hanya kirim CV — kirim juga surat lamaran yang meyakinkan. Karena siapa tahu, contohnya surat lamaran kerja yang kamu buat dengan sungguh-sungguh, HRD bisa melihat potensi luar biasa dalam dirimu.