1 Menit

CV atau yang merupakan singkatan dari Curriculum Vitae adalah dokumen yang isinya adalah “perjalanan hidup” dari seseorang. Tentunya perjalanan hidup yang dimaksud disini bukanlah soal jumlah harta yang dimiliki atau kisah asmaranya, melainkan detail yang berisi tentang data diri, Riwayat Pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, prestasi, dan beberapa hal lainnya yang biasanya dibutuhkan untuk sebuah Perusahaan menentukan apakah seseorang tersebut cocok bekerja di perusahaannya atau tidak.

Ketika ingin melamar pekerjaan secara formal, CV biasanya menjadi sebuah syarat mutlak yang menjadi bagian dari proses melamar kerja. Oleh karena itu, CV tidak bisa dibuat dengan asal melainkan harus sesuai standar umum. Bahkan sekarang ini, membuat CV yang standar pun harus mengikuti beberapa aturan tertentu karena banyak Perusahaan saat ini menggunakan ATS (Applicant Tracking System) yaitu sebuah perangkat lunak yang tugasnya menyaring dan menentukan CV mana yang tidak akan lolos, dan CV mana yang akan lolos untuk diteruskan ke bagian HR.

Pada artikel kali ini, kamu yang sedang mencari pekerjaan wajib menyimak sampai habis tips membuat CV yang mudah lolos filter ATS dan disukai bagian HR sehingga hitungan langkah menuju pekerjaan yang kamu impikan semakin dekat.

1.        Simpel dan Sederhana Adalah Kunci

Ketika membuat CV, jangan menggunakan gaya penulisan yang aneh. Pastikan sesuai kaidah Bahasa Indonesia yang baku. Pastikan juga isi dari CV tidak menyematkan gambar, ikon, hingga tabel-tabel yang memperlihatkan detail terlalu kompleks karena ATS tidak bisa membaca data tersebut. Untuk penulisan juga gunakan bentuk huruf standar dari Microsoft Word atau aplikasi sejenisnya yakni 'Calibri' atau 'Times New Roman'. Huruf seperti 'Comic Sans' atau huruf selain yang sudah disebutkan sangat tidak direkomendasikan.

2.       Gunakan Struktur Penulisan CV yang Sesuai Standar Umum

Dalam membuat sebuah CV, ada standar umum yang biasanya digunakan oleh banyak orang dan sudah diakui oleh mayoritas Perusahaan seperti salah satunya adalah struktur atau komposisi penulisan CV. Secara umum urutan penulisan poin di dalam sebuah CV adalah:

  • Nama
  • Kontak (berupa nomor telepon pribadi dan alamat surel)
  • Deskripsi singkat perjalanan karir atau pengalaman kerja
  • Pendidikan
  • Kemampuan & Keterampilan
  • Lampiran Sertifikat dan Penghargaan (jika ada)

Selain poin-poin yang sudah disebutkan di atas, sangat tidak direkomendasikan untuk menambah poin lain, kecuali diminta oleh Perusahaan tempat kamu melamar kerja.

3.       Masukkan Kata Kunci yang Berhubungan dengan Pekerjaan Karena ATS Bekerja Seperti Google

Maksudnya, ATS akan menyortir dan menyaring CV dengan sebuah aturan yang sudah dibuat. Lebih spesifiknya, ATS bekerja dengan cara menyaring CV yang masuk dengan mencocokkan kata kunci yang tertulis di dalam CV sesuai dengan posisi lowongan yang dibutuhkan. Misalnya saja, lowongan yang tertulis adalah untuk posisi ‘Supervisor Gudang’. Ketika kamu ingin melamar pekerjaan untuk posisi tersebut, pastikan di dalam CV yang kamu buat sudah tercantum kata kunci untuk posisi lowongan tersebut yaitu ‘Supervisor Gudang’.

4.       Gunakan Format Penulisan CV dengan Kronologis yang Terbalik

Ketika menuliskan pengalaman kerja kamu di CV, pastikan ditulis mulai dari yang paling baru sampai yang paling lama. Perhatikan juga detail informasinya, jangan hanya menuliskan dimana saja kamu pernah bekerja, tapi juga lama kamu bekerja di Perusahaan tersebut, apa jabatan kamu disana, dan sebutkan juga deskripsi pekerjaan kamu.

Sama halnya dengan poin Pendidikan, kronologisnya ditulis terbalik. Mulai dari Pendidikan terakhir kamu, hingga yang paling lama.

5.       Hindari Desain CV yang Terlalu Ramai dan Terlihat Tidak Profesional

Banyak yang berpikir bahwa desain yang memperlihatkan kreativitas dan kepribadian kamu di dalam sebuah CV itu adalah salah satu syarat CV yang akan lolos seleksi HR. Namun, hal tersebut tidak berlaku secara umum. Justru yang umum itu adalah yang punya desain minimalis dan memiliki kesan profesional sehingga selain dapat lolos penyaringan aplikasi ATS dikarenakan mudah dibaca oleh system dan disukai juga oleh para pencari calon pekerja di bagian HR.

6.       Gunakan dan Simpan File dengan Format .docx atau .pdf

Kembali ke aturan dan standar umum penulisan CV, format file untuk CV yang wajib kamu gunakan adalah .docx atau .pdf. Mewajibkan salah satu dari kedua format tersebut bukanlah tanpa alasan namun karena sistem dari ATS sendiri sejauh ini hanya diatur untuk mampu membaca 2 jenis format file tersebut. Jadi kalau kamu mengirimkan format CV berbentuk .png ataupun .jpeg, sistem ATS perusahaan tidak akan mampu membaca file tersebut dan file tersebut tidak akan diteruskan ke bagian HR karena dianggap tidak valid.

7.       Hindari Terlalu Banyak Menggunakan Istilah Asing dan Singkatan yang Tidak Umum

Walaupun akan terlihat intelektual karena menggunakan istilah-istilah asing dan singkatan yang memang hanya diketahui oleh Sebagian orang saja, hal tersebut justru bisa jadi bumerang yang malah membuat CV kamu ditolak bagian HR.

Kesimpulan

Untuk membuat sebuah CV yang dapat menarik perhatian hingga disukai pihak HR memang tidak mudah, ditambah lagi harus mendapatkan persetujuan dari sistem Bernama ATS sebelum akhirnya sampai ke bagian HR. Namun, dengan bantuan beberapa poin penting tentang CV yang ramah ATS dan disukai bagian HR yang sudah dibahas di atas, peluang kamu diterima dan mendapatkan pekerjaan yang kamu impikan semakin besar.

Tetap semangat dan tetap berjuang!

@2025 Official Blog of Grab Joob